surat al an am ayat 103 latin dan artinya

SuratAl-An'am Ayat 103. لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. QS Al-An'am Ayat 103. لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ . 103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti. Share SurahAl-An'am berarti Binatang Ternak. Sumber terjemahan dan tafsir Al-An'am ayat 103 diambil dari Kemenag. Kumpulangambar tentang surat al an am ayat 103 latin dan artinya, klik untuk melihat koleksi gambar lain di kibrispdr.org. 103, dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan dialah yang mahahalus, . Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; 2 QS6:103 Quran Surat Al An'am Ayat 103 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. Al An'am dalam bahasa arab ditulis سورة الأنعام yang berarti Lừa Đảo Vay Tiền Online. وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Arab-Latin Wa anna hāżā ṣirāṭī mustaqīman fattabi'ụh, wa lā tattabi'us-subula fa tafarraqa bikum 'an sabīlih, żālikum waṣṣākum bihī la'allakum tattaqụnArtinya Dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. Al-An'am 152 ✵ Al-An'am 154 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Tentang Surat Al-An’am Ayat 153 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 153 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Ada beberapa penjelasan dari beragam mufassir terkait makna surat Al-An’am ayat 153, di antaranya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan diantara perintah Allah kepada kalian, bahwa islam adalah jalan Allah yang lurus, maka tempuhlah jalan itu, janganlah kalian menempuh jalan-jalan kesesatan yang akan mencerai-beraikan kalian dan menjauhkan kalian dari jalan Allah yang lurus. Berjalan mengarah ke jalan yang lurus itulah yang diperintahkan Allah kepada kalian, supaya kalian dapat melindungi diri dari siksaanNYa dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram153. Dan Allah mengharamkan kalian mengikuti jalan-jalan kesesatan. Kalian harus mengikuti jalan Allah yang lurus dan tidak bengkok. Karena jalan-jalan kesesatan akan membawa kalian kepada perpecahan dan menjauh dari jalan yang benar. Perintah mengikuti jalan Allah yang lurus itu adalah wasiat dari Allah agar kalian takut kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah153. Dan Allah mewasiatkan syariat Islam. Ia adalah agama yang diridhai oleh Allah, maka peganglah ia sekuat tenaga, dan janganlah mengikuti jalan-jalan yang menyelisihi Islam, karena itu akan menyesatkan kalian dan menjadikan kalian selalu terpecah belah. Itu adalah agama agung yang Allah perintahkan kepada kalian agar kalian dapat menjauhi azab. Dari Hamad, dari 'Asim, dari Abu wa'il ia berkata, Abdullah Bin Mas'ud berkata Suatu hari Rasulullah membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, Ini adalah jalan Allah’. Dan 'Ashim meniru beliau dengan membuat garis lurus seraya berkata, Ini adalah jalan Allah’. Kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, Ini adalah jalan-jalan yang banyak, pada setiap jalan terdapat setan yang mengajak kepada jalan itu,’ kemudian beliau membaca ayat وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ yakni garis yang pertama; وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ, yakni garis-garis yang lain; فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذلكم وصاكم به لعلكم تتقون diriwayatkan oleh Imam an-Nasa'i dalam tafsirnya 1/ 385 Imam Ahmad dalam musnadnya 1/435,465; Imam Ad-Darimi dalam sunannya 1/67-68, bab dibencinya mendahulukan pendapat akal; Imam Ibnu Hibban dalam shahihnya Al-Ihsan 1/181 Imam Al-Hakim dalam mustadrak 2/318 dari banyak jalur dari hammad bin Zaid. Imam Hakim berkata tentang hadis ini Sanadnya shahih namun Imam Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Dan Syekh al-Albani menghasankan sanadnya dalam kitab dzilal al-Jannah 1/13.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah153. وَأَنَّ هٰذَا صِرٰطِى مُسْتَقِيمًا dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus Yakni jalan yang mengantarkan kepada keridhaan-Ku, yaitu agama Allah. Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk mengikuti jalan tersebut dan melarang mereka mengikuti jalan yang lain. السُّبُلَ jalan-jalan yang lain Yakni agama-agama lain dengan jalannya yang bermacam-macam. فَتَفَرَّقَ بِكُمْ karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu Yakni yang membelokkan kalian. عَن سَبِيلِهِۦ ۚ dari jalan-Nya Yakni dari jalan Allah yang lurus yaitu agama Islam. Adapun jalan-jalan yang lain meliputi agama Yahudi, Nasrani, Majusi, dan agama-agama lainnya, serta segala bid’ah dan kesesatan yang berlandaskan hawa nafsu. Ibnu Mas’ud berkata “Rasulullah pernah membuat sebuah garis dengan tangannya, kemudian ia bersabda “ini merupakan jalan Allah yang lurus”, lalu ia membuat garis-garis yang lain di sisi kanan dan sisi kiri garis pertama tersebut, kemudian bersabda “dan tidaklah satu dari garis-garis ini kecuali terdapat setan yang menyeru kepadanya”, lalu ia membaca ayat وأن هذا صراطي مستقيما.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu pernah ditanya, “Apa itu as-shirât al-mustaqîm?” Beliau radhiyallahu anhu menjawab, “Yaitu jalan yang kami ditinggalkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dipangkalnya dan jalan tersebut berujung di surga, disamping kiri dan kanan jalan tersebut terdapat banyak jalan-jalan kecil. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan jalan ini kepada para Shahabatnya dengan menggambarkan garis satu garis lalu Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menggambar dua buah garis dari arah sebelah kanan garis yang pertama dan menggambara dua garis lainnya dari arah sebelah kiri garis yang pertama Kemudian setelah itu, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam meletakkan tangan Beliau Shallallahu alaihi wa sallam di atas garis hitam yang pertama dan mengatakan, “Ini adalah jalan Allâh Azza wa Jalla .” Lalu Beliau Shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat berikut { وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ } "Dan bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah Dia! Dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya". [ Al-An’am 153 ] 2 . Sesunguhnya kita semua adalah pekerja keras untuk menghadap kepada Allah, tiada pilihan lain bagi manusia selamanya! adapun wasiat Allah yang menjelaskan tentang shirat al-mustaqim dalam ayat ini adalah sebagai petunjuk bagi semesta alam, agar kerja keras yang mereka lakukan berjalan dalam rangka menggapai ridho Allah, dan bukan menuju aazab-Nya yang amat sangat pedih. 3 . Sungguh menakjubkan penjelasan al-qur'an dan mukjizat maknanya, al-qur'an menyuruh kita untuk bertadabbur dengan menggunakan indra dan perasaan yang zhahir maupun bathin sebelum menyuruh kita untuk berittiba', agar perasaan kita menjadi tenang dan kita memahami bahwa apa yang diperintahkan kepada kita adalah suatu hal yang baik dan penuh dengan rahmat.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah153 Bahwa yang Kami perintahkan ini adalah sepuluh wasiat yaitu agama-Ku yang lurus yang Aku ridhai untuk para hamba-Ku, tidak ada kebengkokan di dalamnya. Maka ikutilah jalan itu, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang bertentangan dengannya, sehingga kalian lebih condong untuk menyeleweng dari jalan yang lurus yaitu agama yang Dia ridhai untuk kalian. Itulah yang diperintahkan oleh Tuhan kalian, agar kalian bertakwa kepada Allah, kemudian senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya serta hati-hati dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sesungguhnya inilah jalanKu} jalan dan agamaKu {yang lurus} lurus dan tidak ada belokan di dalamnya {maka ikutilah. Janganlah mengikuti jalan-jalan} jalan-jalan yang terpisah, bukan lurus {sehingga mencerai-beraikan} membelokkan {kalian dari jalanNya} jalan dan agamaNya {Demikian itu Dia memerintahkan kepada kalian agar kalian bertakwa📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H153. Manakala Allah menjelaskan perintah-perintah besar dan syriat yang penting maka Dia memberi isyarat kepadanya dan kepada yang lebih umum darinya. Dia berfirman, “Dan bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus.” Maksdunya, hukum-hukum ini dan yang sejenis dengannya yang dijelaskan oleh Allah di dalam kitabNya dan Dia menerangkan kepada hamba-hambaNy adalah jalan Allah mengantarkan kepadaNya dan kepada rumah kemulianNya, dan jalan yang seimbang, mudah lagi singkat. “Maka ikutilah ia,”agar kamu beruntung dan menang, dan meraih impian dan kebahagiaan. “Dan jangnalah kamu mengikuti jalan-jaln yang lain,” yaitu jalan-jalan yang menyimpang dari jalan ini. “karena jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya.” Maksdunya, menyesatkan kamu darinya dan memecahkan kamu ke kanan dan ke kiri. Jika kamu telah tersesat dari jalan yang lurus, maka yang ada hanya jalan menuju Neraka Jahim. “Yang demikian itu diperintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” Karena jika kamu menunaikan sesuatu yang telah dijelaskan oleh Allah kepadamu, baik dari sisi ilmu atau dari sisi amal, maka kamu termasuk orang-orang yang bertakwa dan hamba Allah yang beruntung. Kata “jalan” disebutkan dengan kata tunggal dan dinisbatkan kepada Allah karena ia adalah “jalan” yang satu, yang mengatarkan kepadaNya. Dan Allah adalah penolong bagi para peniti untuk menitinya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 153 Yakni perintah yang disebutkan dalam ayat 151-152 dan yang semisalnya. Jalan yang menghubungkan kepada Allah dan kepada surga-Nya, jalan yang lurus, mudah dan ringan. Agar kamu memperoleh keberuntungan dan memperoleh apa yang kamu harapkan. Yakni jalan-jalan yang menyelisihinya. Menyimpangkan kamu dari jalan-Nya yang lurus. Jika kamu sudah keluar dari jalan yang lurus, maka di sana tidak ada lagi jalan selain jalan yang mengarah kepada neraka. Kita meminta kepada Allah agar Dia membimbing kita menempuh jalan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 153Allah menjelaskan bahwa semua perintah dan larangan yang telah disebut dua ayat sebelum ini adalah jalan kebenaran yang harus diikuti. Jika tidak, maka akan menimbulkan petaka dalam kehidupan. Inilah wasiat yang kesepuluh dan sungguh, inilah jalan-ku yang lurus, yaitu agama islam yang diridai Allah dengan semua kelengkapan ajarannya, mulai dari akidah, kekeluargaan, dan kemasyarakatan. Maka ikutilah jalan ini, karena inilah jalan yang benar yang bisa memberikan jaminan kebahagiaan dan ketenteraman hidup di dunia dan di akhirat. Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lain seperti agama-agama selain islam, kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran yang menyimpang dan sesat yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Setan terus berusaha untuk membelokkan manusia dari jalan lurus ini dengan segala cara. Demikianlah dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa dengan selalu menjaga diri agar jangan sampai celaka, yaitu dengan melaksanakan ajaran islam dengan baik dan benar, baik itu kewajiban atau larangan. Inilah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia agar mereka bahagia. Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa islam sebagai jalan kebenaran yang harus diikuti bukanlah sesuatu yang baru, tetapi telah dibawa oleh para nabi terdahulu, antara lain adalah nabi musa. Kemudian kami telah memberikan kepada nabi musa kitab taurat sebagai anugerah dari Allah. Manusia tanpa wahyu pasti akan sesat karena mereka akan memilih jalan sendiri-sendiri atas dasar kepentingan masing-masing. Pemberian kitab suci itu adalah untuk menyempurnakan nikmat kami kepada orang yang berbuat kebaikan karena ketaatannya kepada Allah dalam menyampaikan pesan-pesan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik karena Allah akan diberi tambahan nikmat-Nya untuk menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh kaumnya, baik urusan agama maupun urusan dunia. Dan juga sebagai petunjuk ke jalan yang benar dan sebagai rahmat bagi mereka yang mengamalkannya agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan tuhannya untuk mendapatkan balasan dari semua amal yang dilakukan di dunia. Keimanan terhadap hari akhir menjadikan manusia lebih berhati-hati dalam bertindak dan banyak melakukan amal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah variasi penjelasan dari para ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-An’am ayat 153 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Link Paling Banyak Dikunjungi Nikmati ratusan halaman yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Bismillah, Quraisy, Al-Lahab, An-Naziat, Al-Kahfi 1-10, An-Nisa 59. Ada juga Al-Ashr, Az-Zumar 53, Al-Ma’idah 3, An-Nashr, Al-Qari’ah, Yusuf. BismillahQuraisyAl-LahabAn-NaziatAl-Kahfi 1-10An-Nisa 59Al-AshrAz-Zumar 53Al-Ma’idah 3An-NashrAl-Qari’ahYusuf Pencarian surat 7 ayat 16, surah al hujurat ayat 12 latin, bil mufsidin artinya, al baqarah 241, surat ali imran ayat Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah وَهُوَ ٱللَّهُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَفِى ٱلْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ Arab-Latin Wa huwallāhu fis-samāwāti wa fil-arḍ, ya'lamu sirrakum wa jahrakum wa ya'lamu mā taksibụnArtinya Dan Dialah Allah yang disembah, baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan. Al-An'am 2 ✵ Al-An'am 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Berkaitan Surat Al-An’am Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan berbagai penafsiran dari para ahli ilmu terkait isi surat Al-An’am ayat 3, antara lain seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Allah , Dia lah tuhan sembahan yang berhak diibadahi di langit dan di bumi. Dan diantara dalil-dalil ke uluhiyahan ketuhanan Nya, adalah bahwa Dia maha mengetahui semua yang kalian rahasiakan wahai manusia, dan apa yang kalian tampakkan, serta mengetahui segala perbuatan kalian, yang baik maupun yang buruk. Oleh karena inilah, Allah menjadi satu-satunya sesembahan yang berhak untuk disembah.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Dan Dia lah Rabb -Subḥānahu- yang berhak disembah di langit dan di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui semua niat, ucapan, dan perbuatan yang kalian sembunyikan maupun yang kalian nyatakan. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Allah adalah Tuhan di langit dan di bumi. Penduduk langit dan bumi menyembah-Nya dengan penuh ketundukan. Dia Maha Mengetahui apa yang makhluk-Nya sembunyikan dan apa yang mereka tampakkan, dan Maha Mengetahui segala amal baik dan buruk mereka. Hanya Dialah yang berhak dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. وَهُوَ اللهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْأَرْضِ ۖ Dan Dialah Allah yang disembah, baik di langit maupun di bumi Yakni Dia-lah yang disembah, yang Maha memiliki dan berkuasa atas langit dan bumi. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah Dialah Allah yang mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan kalian tampakkan baik itu di langit maupun di bumi, tidak ada sesuatu yang rahasia bagi-Nya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaDiantara kunci dalam tadabbur ayat al-Qur'an ialah mengetahui saat-saay yang tepat untuk waqaf dan ibtida'. Jika anda membaca frman Allah { وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ } "Dan Dialah Allah yang disembah, baik di langit" kemudian anda berhenti, lalu meneruskan bacaan { وَفِي الْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ } "maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan" maka akan nampak dihadapanmu dari ayat yang agung dan suci ini, bahwasanya Allah dengan kekuasaannya yang berada di langit sesungguhnya Dia mengetahui segala hal yang dirahasiakan oleh hamba-hamba Nya dan apa yang dilahirkan oleh mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Dialah Allah berhak disembah, Dzat yang mengatur langit dan bumi, Dzat yang mengetahui rahasia kalian, yaitu apa yang kalian sembunyikan di dalam dada kalian, dan pernyataan terang-terangan kalian, yaitu ucapan dan tindakan yang kalian tampakkan, dan Dzat yang mengetahui perbuatan kalian yang baik atau yang buruk, dan akan membalas kalian sesuai amal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Dialah Allah di langit dan di bumi. Dia mengetahui rahasia kalian dan apa yang kalian tampakkan serta mengetahui apa pun yang kalian usahakan} apapun yang kalian lakukan baik berupa kebaikan maupun keburukan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H3. Dia adalah yang dipertuhankan dan disembah “di langit maupun di bumi,” yaitu, penduduk langit dan bumi mereka menyembah Rabb mereka, tunduk kepada kebesaranNya, pasrah kepada kemuliaan dan keperkasaanNya mereka itu adalah para malaikat yang dekat, para nabi yang diutus, para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang shalih, Dan Allah “mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan.” Maka berhati-hatilah untuk bermaksiat kepadaNya, rajin-rajinlah beramal yang mendekatkanmu kepadaNya dan mengantarkanmu kepada rahmatNYa, dan jauhilah setiap amal yang menjauhkanmu dariNya dan dari rahmatNya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 3 Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai kamu bermaksiat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 3Dan dialah Allah, tuhan yang menciptakan makhluk, baik yang berada di langit maupun di bumi; di antara sifat-sifat-Nya adalah bahwa dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan, tidak ada satu titik pun yang tidak diketahui-Nya; dan dia pun mengetahui apa yang kamu nyatakan, dan dia pun mengetahui pula apa saja yang kamu kerjakan, baik maupun buruk, terbuka maupun tertutup. Allah menjelaskan bahwa manusia yang kafir selalu menolak tandatanda kekuasaan-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan. Dan setiap ayat dari ayat-ayat tuhan yang menjelaskan bahwa Allah tuhan yang maha esa, bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah, bahwa Al-Qur'an yang diterimanya adalah wahyu Allah, yang sampai kepada mereka, orang-orang kafir, semuanya selalu diingkarinya dengan kesombongan, tanpa argumentasi yang masuk dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beragam penjelasan dari para mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-An’am ayat 3 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Cukup Sering Dikunjungi Terdapat berbagai konten yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Ar-Ra’d 11, Al-Maidah, Al-Adiyat, Ali Imran 190-191, Luqman 14, Al-An’am. Termasuk Al-Insyirah 5-6, Al-Balad, Al-Baqarah 153, Al-Baqarah 185, Juz al-Qur’an, Al-Fajr. Ar-Ra’d 11Al-MaidahAl-AdiyatAli Imran 190-191Luqman 14Al-An’amAl-Insyirah 5-6Al-BaladAl-Baqarah 153Al-Baqarah 185Juz al-Qur’anAl-Fajr Pencarian surah penenang hati yang sedih, surat thaha ayat 114, ali imran 55, qs al baqarah 275, surat al fathir Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ تُدۡرِكُهُ dapat dicapaiNya ٱلۡأَبۡصَٰرُ penglihatan mata يُدۡرِكُ dapat mencapai/melihat ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ penglihatan/yang kelihatan ٱلۡخَبِيرُ Maha Mengetahui تُدۡرِكُهُ dapat dicapaiNya ٱلۡأَبۡصَٰرُ penglihatan mata يُدۡرِكُ dapat mencapai/melihat ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ penglihatan/yang kelihatan ٱلۡخَبِيرُ Maha Mengetahui Terjemahan Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Mahahalus lagi Mahateliti. Tafsir Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata artinya engkau tidak akan dapat melihat-Nya sebab hal ini hanya khusus untuk kaum mukminin kelak di akhirat sebagaimana yang diungkapkan dalam firman-Nya surah Al-Qiyamah ayat 22-23 yaitu, "Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat." Dijelaskan pula dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu, "Sesungguhnya kamu itu akan melihat Tuhanmu kelak di akhirat sebagaimana kamu melihat bulan pada malam purnama." Ada penafsiran lain yang mengatakan, bahwa yang dimaksud ialah bahwa pandangan mata itu tidak akan dapat meliputi-Nya sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan yakni Dia dapat melihatnya sedangkan apa-apa yang terlihat itu tidak dapat melihat-Nya; dan tiada selain-Nya mempunyai sifat ini dan Dialah Yang Maha Lembut terhadap kekasih-kekasih-Nya lagi Maha Waspada terhadap mereka. Topik Tulisan atau Teks Latin Surat Al An’am. Ini merupakan surat yang ke-6 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 165 ayat. Baca juga surat Al An’am teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al An’am – الأنعام 1. alhamdu lillaahi alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha waja’ala alzhzhulumaati waalnnuura tsumma alladziina kafaruu birabbihim ya’diluuna 2. huwa alladzii khalaqakum min thiinin tsumma qadaa ajalan wa-ajalun musamman indahu tsumma antum tamtaruuna 3. wahuwa allaahu fii alssamaawaati wafii al-ardhi ya’lamu sirrakum wajahrakum waya’lamu maa taksibuuna 4. wamaa ta/tiihim min aayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu anhaa mu’ridhiina 5. faqad kadzdzabuu bialhaqqi lammaa jaa-ahum fasawfa ya/tiihim anbaau maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 6. alam yaraw kam ahlaknaa min qablihim min qarnin makkannaahum fii al-ardhi maa lam numakkin lakum wa-arsalnaa alssamaa-a alayhim midraaran waja’alnaa al-anhaara tajrii min tahtihim fa-ahlaknaahum bidzunuubihim wa-ansya/naa min ba’dihim qarnan aakhariina 7. walaw nazzalnaa alayka kitaaban fii qirthaasin falamasuuhu bi-aydiihim laqaala alladziina kafaruu in haadzaa illaa sihrun mubiinun 8. waqaaluu lawlaa unzila alayhi malakun walaw anzalnaa malakan laqudhiya al-amru tsumma laa yunzharuuna 9. walaw ja’alnaahu malakan laja’alnaahu rajulan walalabasnaa alayhim maa yalbisuuna 10. walaqadi istuhzi-a birusulin min qablika fahaaqa bialladziina sakhiruu minhum maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 11. qul siiruu fii al-ardhi tsumma unzhuruu kayfa kaana aaqibatu almukadzdzibiina 12. qul liman maa fii alssamaawaati waal-ardhi qul lillaahi kataba alaa nafsihi alrrahmata layajma’annakum ilaa yawmi alqiyaamati laa rayba fiihi alladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu/minuuna 13. walahu maa sakana fii allayli waalnnahaari wahuwa alssamii’u al’aliimu 14. qul aghayra allaahi attakhidzu waliyyan faathiri alssamaawaati waal-ardhi wahuwa yuth’imu walaa yuth’amu qul innii umirtu an akuuna awwala man aslama walaa takuunanna mina almusyrikiina 15. qul innii akhaafu in ashaytu rabbii adzaaba yawmin azhiimin 16. man yushraf anhu yawma-idzin faqad rahimahu wadzaalika alfawzu almubiinu 17. wa-in yamsaska allaahu bidhurrin falaa kaasyifa lahu illaa huwa wa-in yamsaska bikhayrin fahuwa alaa kulli syay-in qadiirun 18. wahuwa alqaahiru fawqa ibaadihi wahuwa alhakiimu alkhabiiru 19. qul ayyu syay-in akbaru syahaadatan quli allaahu syahiidun baynii wabaynakum wauuhiya ilayya haadzaa alqur-aanu li-undzirakum bihi waman balagha a-innakum latasyhaduuna anna ma’a allaahi aalihatan ukhraa qul laa asyhadu qul innamaa huwa ilaahun waahidun wa-innanii barii-un mimmaa tusyrikuuna 20. alladziina aataynaahumu alkitaaba ya’rifuunahu kamaa ya’rifuuna abnaa-ahum alladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu/minuuna 21. waman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna 22. wayawma nahsyuruhum jamii’an tsumma naquulu lilladziina asyrakuu ayna syurakaaukumu alladziina kuntum taz’umuuna 23. tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina 24. tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina 25. waminhum man yastami’u ilayka waja’alnaa alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aatsaanihim waqran wa-in yaraw kulla aayatin laa yu/minuu bihaa hattaa idzaa jaauuka yujaadiluunaka yaquulu alladziina kafaruu in haadzaa illaa asaathiiru al-awwaliina 26. wahum yanhawna anhu wayan-awna anhu wa-in yuhlikuuna illaa anfusahum wamaa yasy’uruuna 27. walaw taraa idz wuqifuu alaa alnnaari faqaaluu yaa laytanaa nuraddu walaa nukadzdziba bi-aayaati rabbinaa wanakuuna mina almu/miniina 28. bal badaa lahum maa kaanuu yukhfuuna min qablu walaw rudduu la’aaduu limaa nuhuu anhu wa-innahum lakaadzibuuna 29. waqaaluu in hiya illaa hayaatunaa alddunyaa wamaa nahnu bimab’uutsiina 30. walaw taraa idz wuqifuu alaa rabbihim qaala alaysa haadzaa bialhaqqi qaaluu balaa warabbinaa qaala fadzuuquu al’adzaaba bimaa kuntum takfuruuna 31. qad khasira alladziina kadzdzabuu biliqaa-i allaahi hattaa idzaa jaa-at-humu alssaa’atu baghtatan qaaluu yaa hasratanaa alaa maa farrathnaa fiihaa wahum yahmiluuna awzaarahum alaa zhuhuurihim alaa saa-a maa yaziruuna 32. wamaa alhayaatu alddunyaa illaa la’ibun walahwun walalddaaru al-aakhirati khayrun lilladziina yattaquuna afalaa ta’qiluuna 33. qad na’lamu innahu layahzunuka alladzii yaquuluuna fa-innahum laa yukadzdzibuunaka walaakinna alzhzhaalimiina bi-aayaati allaahi yajhaduuna 34. walaqad kudzdzibat rusulun min qablika fashabaruu alaa maa kudzdzibuu wauudzuu hattaa ataahum nashrunaa walaa mubaddila likalimaati allaahi walaqad jaa-aka min naba-i almursaliina 35. wa-in kaana kabura alayka i’raaduhum fa-ini istatha’ta an tabtaghiya nafaqan fii al-ardhi aw sullaman fii alssamaa-i fata/tiyahum bi-aayatin walaw syaa-a allaahu lajama’ahum alaa alhudaa falaa takuunanna mina aljaahiliina 36. innamaa yastajiibu alladziina yasma’uuna waalmawtaa yab’atsuhumu allaahu tsumma ilayhi yurja’uuna 37. waqaaluu lawlaa nuzzila alayhi aayatun min rabbihi qul inna allaaha qaadirun alaa an yunazzila aayatan walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 38. wamaa min daabbatin fii al-ardhi walaa thaa-irin yathiiru bijanaahayhi illaa umamun amtsaalukum maa farrathnaa fii alkitaabi min syay-in tsumma ilaa rabbihim yuhsyaruuna 39. waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa shummun wabukmun fii alzhzhulumaati man yasya-i allaahu yudhlilhu waman yasya/ yaj’alhu alaa shiraathin mustaqiimin 40. qul ara-aytakum in ataakum adzaabu allaahi aw atatkumu alssaa’atu aghayra allaahi tad’uuna in kuntum shaadiqiina 41. bal iyyaahu tad’uuna fayaksyifu maa tad’uuna ilayhi in syaa-a watansawna maa tusyrikuuna 42. walaqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fa-akhadznaahum bialba/saa-i waaldhdharraa-i la’allahum yatadharra’uuna 43. falawlaa idz jaa-ahum ba/sunaa tadharra’uu walaakin qasat quluubuhum wazayyana lahumu alsysyaythaanu maa kaanuu ya’maluuna 44. falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi fatahnaa alayhim abwaaba kulli syay-in hattaa idzaa farihuu bimaa uutuu akhadznaahum baghtatan fa-idzaa hum mublisuuna 45. faquthi’a daabiru alqawmi alladziina zhalamuu waalhamdu lillaahi rabbi al’aalamiina 46. qul ara-aytum in akhadza allaahu sam’akum wa-abshaarakum wakhatama alaa quluubikum man ilaahun ghayru allaahi ya/tiikum bihi unzhur kayfa nusharrifu al-aayaati tsumma hum yashdifuuna 47. qul ara-aytakum in ataakum adzaabu allaahi baghtatan aw jahratan hal yuhlaku illaa alqawmu alzhzhaalimuuna 48. wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun alayhim walaa hum yahzanuuna 49. waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa yamassuhumu al’adzaabu bimaa kaanuu yafsuquuna 50. qul laa aquulu lakum indii khazaa-inu allaahi walaa a’lamu alghayba walaa aquulu lakum innii malakun in attabi’u illaa maa yuuhaa ilayya qul hal yastawii al-a’maa waalbashiiru afalaa tatafakkaruuna 51. wa-andzir bihi alladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ilaa rabbihim laysa lahum min duunihi waliyyun walaa syafii’un la’allahum yattaquuna 52. walaa tathrudi alladziina yad’uuna rabbahum bialghadaati waal’asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina 53. wakadzaalika fatannaa ba’dhahum biba’dhin liyaquuluu ahaaulaa-i manna allaahu alayhim min bayninaa alaysa allaahu bi-a’lama bialsysyaakiriina 54. wa-idzaa jaa-aka alladziina yu/minuuna bi-aayaatinaa faqul salaamun alaykum kataba rabbukum alaa nafsihi alrrahmata annahu man amila minkum suu-an bijahaalatin tsumma taaba min ba’dihi wa-ashlaha fa-annahu ghafuurun rahiimun 55. wakadzaalika nufashshilu al-aayaati walitastabiina sabiilu almujrimiina 56. qul innii nuhiitu an a’buda alladziina tad’uuna min duuni allaahi qul laa attabi’u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa mina almuhtadiina 57. qul innii alaa bayyinatin min rabbii wakadzdzabtum bihi maa indii maa tasta’jiluuna bihi ini alhukmu illaa lillaahi yaqushshu alhaqqa wahuwa khayru alfaasiliina 58. qul law anna indii maa tasta’jiluuna bihi laqudhiya al-amru baynii wabaynakum waallaahu a’lamu bialzhzhaalimiina 59. wa’indahu mafaatihu alghaybi laa ya’lamuhaa illaa huwa waya’lamu maa fii albarri waalbahri wamaa tasquthu min waraqatin illaa ya’lamuhaa walaa habbatin fii zhulumaati al-ardhi walaa rathbin walaa yaabisin illaa fii kitaabin mubiinin 60. wahuwa alladzii yatawaffaakum biallayli waya’lamu maa jarahtum bialnnahaari tsumma yab’atsukum fiihi liyuqdaa ajalun musamman tsumma ilayhi marji’ukum tsumma yunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna 61. wahuwa alqaahiru fawqa ibaadihi wayursilu alaykum hafazhatan hattaa idzaa jaa-a ahadakumu almawtu tawaffat-hu rusulunaa wahum laa yufarrithuuna 62. tsumma rudduu ilaa allaahi mawlaahumu alhaqqi alaa lahu alhukmu wahuwa asra’u alhaasibiina 63. qul man yunajjiikum min zhulumaati albarri waalbahri tad’uunahu tadharru’an wakhufyatan la-in anjaanaa min haadzihi lanakuunanna mina alsysyaakiriina 64. quli allaahu yunajjiikum minhaa wamin kulli karbin tsumma antum tusyrikuuna 65. qul huwa alqaadiru alaa an yab’atsa alaykum adzaaban min fawqikum aw min tahti arjulikum aw yalbisakum syiya’an wayudziiqa ba’dhakum ba/sa ba’dhin unzhur kayfa nusharrifu al-aayaati la’allahum yafqahuuna 66. wakadzdzaba bihi qawmuka wahuwa alhaqqu qul lastu alaykum biwakiilin 67. likulli naba-in mustaqarrun wasawfa ta’lamuuna 68. wa-idzaa ra-ayta alladziina yakhuudhuuna fii aayaatinaa fa-a’ridh anhum hattaa yakhuudhuu fii hadiitsin ghayrihi wa-immaa yunsiyannaka alsysyaythaanu falaa taq’ud ba’da aldzdzikraa ma’a alqawmi alzhzhaalimiina 69. wamaa alaa alladziina yattaquuna min hisaabihim min syay-in walaakin dzikraa la’allahum yattaquuna 70. wadzari alladziina ittakhadzuu diinahum la’iban walahwan wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wadzakkir bihi an tubsala nafsun bimaa kasabat laysa lahaa min duuni allaahi waliyyun walaa syafii’un wa-in ta’dil kulla adlin laa yu/khadz minhaa ulaa-ika alladziina ubsiluu bimaa kasabuu lahum syaraabun min hamiimin wa’adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakfuruuna 71. qul anad’uu min duuni allaahi maa laa yanfa’unaa walaa yadhurrunaa wanuraddu alaa a’qaabinaa ba’da idz hadaanaa allaahu kaalladzii istahwat-hu alsysyayaathiinu fii al-ardhi hayraana lahu ash-haabun yad’uunahu ilaa alhudaa i/tinaa qul inna hudaa allaahi huwa alhudaa waumirnaa linuslima lirabbi al’aalamiina 72. wa an aqiimus-shalaata wattaquuh, wa huwalladzii ilaihi tuḥsyaruuna 73. wahuwa alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi wayawma yaquulu kun fayakuunu qawluhu alhaqqu walahu almulku yawma yunfakhu fii alshshuuri aalimu alghaybi waalsysyahaadati wahuwa alhakiimu alkhabiiru 74. wa-idz qaala ibraahiimu li-abiihi aazara atattakhidzu ashnaaman aalihatan innii araaka waqawmaka fii dhalaalin mubiinin 75. wakadzaalika nurii ibraahiima malakuuta alssamaawaati waal-ardhi waliyakuuna mina almuuqiniina 76. falammaa janna alayhi allaylu raaa kawkaban qaala haadzaa rabbii falammaa afala qaala laa uhibbu al-aafiliina 77. falammaa raaa alqamara baazighan qaala haadzaa rabbii falammaa afala qaala la-in lam yahdinii rabbii la-akuunanna mina alqawmi aldhdhaalliina 78. falammaa raaa alsysyamsa baazighatan qaala haadzaa rabbii haadzaa akbaru falammaa afalat qaala yaa qawmi innii barii-un mimmaa tusyrikuuna 79. innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathara alssamaawaati waal-ardha haniifan wamaa anaa mina almusyrikiina 80. wahaajjahu qawmuhu qaala atuhaajjuunnii fii allaahi waqad hadaani walaa akhaafu maa tusyrikuuna bihi illaa an yasyaa-a rabbii syay-an wasi’a rabbii kulla syay-in ilman afalaa tatadzakkaruuna 81. wakayfa akhaafu maa asyraktum walaa takhaafuuna annakum asyraktum biallaahi maa lam yunazzil bihi alaykum sulthaanan fa-ayyu alfariiqayni ahaqqu bial-amni in kuntum ta’lamuuna 82. alladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin ulaa-ika lahumu al-amnu wahum muhtaduuna 83. watilka hujjatunaa aataynaahaa ibraahiima alaa qawmihi narfa’u darajaatin man nasyaau inna rabbaka hakiimun aliimun 84. wawahabnaa lahu ishaaqa waya’quuba kullan hadaynaa wanuuhan hadaynaa min qablu wamin dzurriyyatihi daawuuda wasulaymaana wa-ayyuuba wayuusufa wamuusaa wahaaruuna wakadzaalika najzii almuhsiniina 85. wazakariyyaa wayahyaa wa’iisaa wailyaasa kullun mina alshshaalihiina 86. wa-ismaa’iila wailyasa’a wayuunusa waluuthan wakullan fadhdhalnaa alaa al’aalamiina 87. wamin aabaa-ihim wadzurriyyaatihim wa-ikhwaanihim waijtabaynaahum wahadaynaahum ilaa shiraathin mustaqiimin 88. dzaalika hudaa allaahi yahdii bihi man yasyaau min ibaadihi walaw asyrakuu lahabitha anhum maa kaanuu ya’maluuna 89. ulaa-ika alladziina aataynaahumu alkitaaba waalhukma waalnnubuwwata fa-in yakfur bihaa haaulaa-i faqad wakkalnaa bihaa qawman laysuu bihaa bikaafiriina 90. ulaa-ika alladziina hadaa allaahu fabihudaahumu iqtadih qul laa as-alukum alayhi ajran in huwa illaa dzikraa lil’aalamiina 91. wamaa qadaruu allaaha haqqa qadrihi idz qaaluu maa anzala allaahu alaa basyarin min syay-in qul man anzala alkitaaba alladzii jaa-a bihi muusaa nuuran wahudan lilnnaasi taj’aluunahu qaraathiisa tubduunahaa watukhfuuna katsiiran wa’ullimtum maa lam ta’lamuu antum walaa aabaaukum quli allaahu tsumma dzarhum fii khawdhihim yal’abuuna 92. wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqu alladzii bayna yadayhi walitundzira umma alquraa waman hawlahaa waalladziina yu/minuuna bial-aakhirati yu/minuuna bihi wahum alaa shalaatihim yuhaafizhuuna 93. waman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban aw qaala uuhiya ilayya walam yuuha ilayhi syay-un waman qaala saunzilu mitsla maa anzala allaahu walaw taraa idzi alzhzhaalimuuna fii ghamaraati almawti waalmalaa-ikatu baasithuu aydiihim akhrijuu anfusakumu alyawma tujzawna adzaaba alhuuni bimaa kuntum taquuluuna alaa allaahi ghayra alhaqqi wakuntum an aayaatihi tastakbiruuna 94. walaqad ji/tumuunaa furaadaa kamaa khalaqnaakum awwala marratin wataraktum maa khawwalnaakum waraa-a zhuhuurikum wamaa naraa ma’akum syufa’aa-akumu alladziina za’amtum annahum fiikum syurakaau laqad taqaththha’a baynakum wadhalla ankum maa kuntum taz’umuuna 95. inna allaaha faaliqu alhabbi waalnnawaa yukhriju alhayya mina almayyiti wamukhriju almayyiti mina alhayyi dzaalikumu allaahu fa-annaa tu/fakuuna 96. faaliqu al-ishbaahi waja’ala allayla sakanan waalsysyamsa waalqamara husbaanan dzaalika taqdiiru al’aziizi al’aliimi 97. wahuwa alladzii ja’ala lakumu alnnujuuma litahtaduu bihaa fii zhulumaati albarri waalbahri qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin ya’lamuuna 98. wahuwa alladzii ansya-akum min nafsin waahidatin famustaqarrun wamustawda’un qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin yafqahuuna 99. wahuwa alladzii anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi nabaata kulli syay-in fa-akhrajnaa minhu khadhiran nukhriju minhu habban mutaraakiban wamina alnnakhli min thal’ihaa qinwaanun daaniyatun wajannaatin min a’naabin waalzzaytuuna waalrrummaana musytabihan waghayra mutasyaabihin unzhuruu ilaa tsamarihi idzaa atsmara wayan’ihi inna fii dzaalikum laaayaatin liqawmin yu/minuuna 100. waja’aluu lillaahi syurakaa-a aljinna wakhalaqahum wakharaquu lahu baniina wabanaatin bighayri ilmin subhaanahu wata’aalaa ammaa yashifuuna 101. badii’u alssamaawaati waal-ardhi annaa yakuunu lahu waladun walam takun lahu shaahibatun wakhalaqa kulla syay-in wahuwa bikulli syay-in aliimun 102. dzaalikumu allaahu rabbukum laa ilaaha illaa huwa khaaliqu kulli syay-in fau’buduuhu wahuwa alaa kulli syay-in wakiilun 103. laa tudrikuhu al-abshaaru wahuwa yudriku al-abshaara wahuwa allathiifu alkhabiiru 104. qad jaa-akum bashaa-iru min rabbikum faman abshara falinafsihi waman amiya fa’alayhaa wamaa anaa alaykum bihafiizhin 105. wakadzaalika nusharrifu al-aayaati waliyaquuluu darasta walinubayyinahu liqawmin ya’lamuuna 106. ittabi’ maa uuhiya ilayka min rabbika laa ilaaha illaa huwa wa-a’ridh ani almusyrikiina 107. walaw syaa-a allaahu maa asyrakuu wamaa ja’alnaaka alayhim hafiizhan wamaa anta alayhim biwakiilin 108. walaa tasubbuu alladziina yad’uuna min duuni allaahi fayasubbuu allaaha adwan bighayri ilmin kadzaalika zayyannaa likulli ummatin amalahum tsumma ilaa rabbihim marji’uhum fayunabbi-uhum bimaa kaanuu ya’maluuna 109. wa-aqsamuu biallaahi jahda aymaanihim la-in jaa-at-hum aayatun layu/minunna bihaa qul innamaa al-aayaatu inda allaahi wamaa yusy’irukum annahaa idzaa jaa-at laa yu/minuuna 110. wanuqallibu af-idatahum wa-abshaarahum kamaa lam yu/minuu bihi awwala marratin wanadzaruhum fii thughyaanihim ya’mahuuna 111. walaw annanaa nazzalnaa ilayhimu almalaa-ikata wakallamahumu almawtaa wahasyarnaa alayhim kulla syay-in qubulan maa kaanuu liyu/minuu illaa an yasyaa-a allaahu walaakinna aktsarahum yajhaluuna 112. wakadzaalika ja’alnaa likulli nabiyyin aduwwan syayaathiina al-insi waaljinni yuuhii ba’dhuhum ilaa ba’dhin zukhrufa alqawli ghuruuran walaw syaa-a rabbuka maa fa’aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruuna 113. walitashghaa ilayhi af-idatu alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati waliyardhawhu waliyaqtarifuu maa hum muqtarifuuna 114. afaghayra allaahi abtaghii hakaman wahuwa alladzii anzala ilaykumu alkitaaba mufashshalan waalladziina aataynaahumu alkitaaba ya’lamuuna annahu munazzalun min rabbika bialhaqqi falaa takuunanna mina almumtariina 115. watammat kalimatu rabbika shidqan wa’adlan laa mubaddila likalimaatihi wahuwa alssamii’u al’aliimu 116. wa-in tuthi’ aktsara man fii al-ardhi yudhilluuka an sabiili allaahi in yattabi’uuna illaa alzhzhanna wa-in hum illaa yakhrushuuna 117. inna rabbaka huwa a’lamu man yadhillu an sabiilihi wahuwa a’lamu bialmuhtadiina 118. fakuluu mimmaa dzukira ismu allaahi alayhi in kuntum bi-aayaatihi mu/miniina 119. wamaa lakum allaa ta/kuluu mimmaa dzukira ismu allaahi alayhi waqad fashshala lakum maa harrama alaykum illaa maa idthurirtum ilayhi wa-inna katsiiran layudhilluuna bi-ahwaa-ihim bighayri ilmin inna rabbaka huwa a’lamu bialmu’tadiina 120. wadzaruu zhaahira al-itsmi wabaathinahu inna alladziina yaksibuuna al-itsma sayujzawna bimaa kaanuu yaqtarifuuna 121. walaa ta/kuluu mimmaa lam yudzkari ismu allaahi alayhi wa-innahu lafisqun wa-inna alsysyayaathiina layuuhuuna ilaa awliyaa-ihim liyujaadiluukum wa-in atha’tumuuhum innakum lamusyrikuuna 122. awa man kaana maytan fa-ahyaynaahu waja’alnaa lahu nuuran yamsyii bihi fii alnnaasi kaman matsaluhu fii alzhzhulumaati laysa bikhaarijin minhaa kadzaalika zuyyina lilkaafiriina maa kaanuu ya’maluuna 123. wakadzaalika ja’alnaa fii kulli qaryatin akaabira mujrimiihaa liyamkuruu fiihaa wamaa yamkuruuna illaa bi-anfusihim wamaa yasy’uruuna 124. wa-idzaa jaa-at-hum aayatun qaaluu lan nu/mina hattaa nu/taa mitsla maa uutiya rusulu allaahi allaahu a’lamu haytsu yaj’alu risaalatahu sayushiibu alladziina ajramuu shaghaarun inda allaahi wa’adzaabun syadiidun bimaa kaanuu yamkuruuna 125. faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj’al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha”adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj’alu allaahu alrrijsa alaa alladziina laa yu/minuuna 126. wahaadzaa shiraathu rabbika mustaqiiman qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin yadzdzakkaruuna 127. lahum daaru alssalaami inda rabbihim wahuwa waliyyuhum bimaa kaanuu ya’maluuna 128. wayawma yahsyuruhum jamii’an yaa ma’syara aljinni qadi istaktsartum mina al-insi waqaala awliyaauhum mina al-insi rabbanaa istamta’a ba’dhunaa biba’dhin wabalaghnaa ajalanaa alladzii ajjalta lanaa qaala alnnaaru matswaakum khaalidiina fiihaa illaa maa syaa-a allaahu inna rabbaka hakiimun aliimun 129. wakadzaalika nuwallii ba’dha alzhzhaalimiina ba’dhan bimaa kaanuu yaksibuuna 130. yaa ma’syara aljinni waal-insi alam ya/tikum rusulun minkum yaqushshuuna alaykum aayaatii wayundziruunakum liqaa-a yawmikum haadzaa qaaluu syahidnaa alaa anfusinaa wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wasyahiduu alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina 131. dzaalika an lam yakun rabbuka muhlika alquraa bizhulmin wa-ahluhaa ghaafiluuna 132. walikullin darajaatun mimmaa amiluu wamaa rabbuka bighaafilin ammaa ya’maluuna 133. warabbuka alghaniyyu dzuu alrrahmati in yasya/ yudzhibkum wayastakhlif min ba’dikum maa yasyaau kamaa ansya-akum min dzurriyyati qawmin aakhariina 134. inna maa tuu’aduuna laaatin wamaa antum bimu’jiziina 135. qul yaa qawmi i’maluu alaa makaanatikum innii aamilun fasawfa ta’lamuuna man takuunu lahu aaqibatu alddaari innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna 136. waja’aluu lillaahi mimmaa dzara-a mina alhartsi waal-an’aami nashiiban faqaaluu haadzaa lillaahi biza’mihim wahaadzaa lisyurakaa-inaa famaa kaana lisyurakaa-ihim falaa yashilu ilaa allaahi wamaa kaana lillaahi fahuwa yashilu ilaa syurakaa-ihim saa-a maa yahkumuuna 137. wakadzaalika zayyana likatsiirin mina almusyrikiina qatla awlaadihim syurakaauhum liyurduuhum waliyalbisuu alayhim diinahum walaw syaa-a allaahu maa fa’aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruuna 138. waqaaluu haadzihi an’aamun wahartsun hijrun laa yath’amuhaa illaa man nasyaau biza’mihim wa-an’aamun hurrimat zhuhuuruhaa wa-an’aamun laa yadzkuruuna isma allaahi alayhaa iftiraa-an 139. waqaaluu maa fii buthuuni haadzihi al-an’aami khaalishatun lidzukuurinaa wamuharramun alaa azwaajinaa wa-in yakun maytatan fahum fiihi syurakaau sayajziihim washfahum innahu hakiimun aliimun 140. qad khasira alladziina qataluu awlaadahum safahan bighayri ilmin waharramuu maa razaqahumu allaahu iftiraa-an alaa allaahi qad dhalluu wamaa kaanuu muhtadiina 141. wahuwa alladzii ansya-a jannaatin ma’ruusyaatin waghayra ma’ruusyaatin waalnnakhla waalzzar’a mukhtalifan ukuluhu waalzzaytuuna waalrrummaana mutasyaabihan waghayra mutasyaabihin kuluu min tsamarihi idzaa atsmara waaatuu haqqahu yawma hashaadihi walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu almusrifiina 142. wamina al-an’aami hamuulatan wafarsyan kuluu mimmaa razaqakumu allaahu walaa tattabi’uu khuthuwaati alsysyaythaani innahu lakum aduwwun mubiinun 143. tsamaaniyata azwaajin mina aldhdha/ni itsnayni wamina alma’zi itsnayni qul aaldzdzakarayni harrama ami aluntsayayni ammaa isytamalat alayhi arhaamu aluntsayayni nabbi-uunii bi’ilmin in kuntum shaadiqiina 144. wamina al-ibili itsnayni wamina albaqari itsnayni qul aaldzdzakarayni harrama ami aluntsayayni ammaa isytamalat alayhi arhaamu aluntsayayni am kuntum syuhadaa-a idz washshaakumu allaahu bihaadzaa faman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban liyudhilla alnnaasa bighayri ilmin inna allaaha laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina 145. qul laa ajidu fiimaa uuhiya ilayya muharraman alaa thaa’imin yath’amuhu illaa an yakuuna maytatan aw daman masfuuhan aw lahma khinziirin fa-innahu rijsun aw fisqan uhilla lighayri allaahi bihi famani idthurra ghayra baaghin walaa aadin fa-inna rabbaka ghafuurun rahiimun 146. wa’alaa alladziina haaduu harramnaa kulla dzii zhufurin wamina albaqari waalghanami harramnaa alayhim syuhuumahumaa illaa maa hamalat zhuhuuruhumaa awi alhawaayaa aw maa ikhtalatha bi’azhmin dzaalika jazaynaahum bibaghyihim wa-innaa lashaadiquuna 147. fa-in kadzdzabuuka faqul rabbukum dzuu rahmatin waasi’atin walaa yuraddu ba/suhu ani alqawmi almujrimiina 148. sayaquulu alladziina asyrakuu law syaa-a allaahu maa asyraknaa walaa aabaaunaa walaa harramnaa min syay-in kadzaalika kadzdzaba alladziina min qablihim hattaa dzaaquu ba/sanaa qul hal indakum min ilmin fatukhrijuuhu lanaa in tattabi’uuna illaa alzhzhanna wa-in antum illaa takhrushuuna 149. qul falillaahi alhujjatu albaalighatu falaw syaa-a lahadaakum ajma’iina 150. qul halumma syuhadaa-akumu alladziina yasyhaduuna anna allaaha harrama haadzaa fa-in syahiduu falaa tasyhad ma’ahum walaa tattabi’ ahwaa-a alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waalladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati wahum birabbihim ya’diluuna 151. qul ta’aalaw atlu maa harrama rabbukum alaykum allaa tusyrikuu bihi syay-an wabialwaalidayni ihsaanan walaa taqtuluu awlaadakum min imlaaqin nahnu narzuqukum wa-iyyaahum walaa taqrabuu alfawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana walaa taqtuluu alnnafsa allatii harrama allaahu illaa bialhaqqi dzaalikum washshaakum bihi la’allakum ta’qiluuna 152. walaa taqrabuu maala alyatiimi illaa biallatii hiya ahsanu hattaa yablugha asyuddahu wa-awfuu alkayla waalmiizaana bialqisthi laa nukallifu nafsan illaa wus’ahaa wa-idzaa qultum fai’diluu walaw kaana dzaa qurbaa wabi’ahdi allaahi awfuu dzaalikum washshaakum bihi la’allakum tadzakkaruuna 153. wa-anna haadzaa shiraathii mustaqiiman faittabi’uuhu walaa tattabi’uu alssubula fatafarraqa bikum an sabiilihi dzaalikum washshaakum bihi la’allakum tattaquuna 154. tsumma aataynaa muusaa alkitaaba tamaaman alaa alladzii ahsana watafshiilan likulli syay-in wahudan warahmatan la’allahum biliqaa-i rabbihim yu/minuuna 155. wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun faittabi’uuhu waittaquu la’allakum turhamuuna 156. an taquuluu innamaa unzila alkitaabu alaa thaa-ifatayni min qablinaa wa-in kunnaa an diraasatihim laghaafiliina 157. aw taquuluu law annaa unzila alaynaa alkitaabu lakunnaa ahdaa minhum faqad jaa-akum bayyinatun min rabbikum wahudan warahmatun faman azhlamu mimman kadzdzaba bi-aayaati allaahi washadafa anhaa sanajzii alladziina yashdifuuna an aayaatinaa suu-a al’adzaabi bimaa kaanuu yashdifuuna 158. hal yanzhuruuna illaa an ta/tiyahumu almalaa-ikatu aw ya/tiya rabbuka aw ya/tiya ba’dhu aayaati rabbika yawma ya/tii ba’dhu aayaati rabbika laa yanfa’u nafsan iimaanuhaa lam takun aamanat min qablu aw kasabat fii iimaanihaa khayran quli intazhiruu innaa muntazhiruuna 159. inna alladziina farraquu diinahum wakaanuu syiya’an lasta minhum fii syay-in innamaa amruhum ilaa allaahi tsumma yunabbi-uhum bimaa kaanuu yaf’aluuna 160. man jaa-a bialhasanati falahu asyru amtsaalihaa waman jaa-a bialssayyi-aati falaa yujzaa illaa mitslahaa wahum laa yuzhlamuuna 161. qul innanii hadaanii rabbii ilaa shiraathin mustaqiimin diinan qiyaman millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina 162. qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbi al’aalamiina 163. laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa-anaa awwalu almuslimiina 164. qul aghayra allaahi abghii rabban wahuwa rabbu kulli syay-in walaa taksibu kullu nafsin illaa alayhaa walaa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji’ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuuna 165. wahuwa alladzii ja’alakum khalaa-ifa al-ardhi warafa’a ba’dhakum fawqa ba’dhin darajaatin liyabluwakum fii maa aataakum inna rabbaka sarii’u al’iqaabi wa-innahu laghafuurun rahiimun إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ ۚ إِنَّمَآ أَمْرُهُمْ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ Arab-Latin Innallażīna farraqụ dīnahum wa kānụ syiya'al lasta min-hum fī syaī`, innamā amruhum ilallāhi ṡumma yunabbi`uhum bimā kānụ yaf'alụnArtinya Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. Al-An'am 158 ✵ Al-An'am 160 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Tentang Surat Al-An’am Ayat 159 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 159 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Didapati berbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir mengenai isi surat Al-An’am ayat 159, sebagiannya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka setelah sebelumnya berkumpul diatas tauhidullah dan mengamalkan syariatNya, lalu mereka berbagi-bagi ke dalam golongan-golongan dan kelompok-kelompok, sesungguhnya engkau wahai rasul berlepas diri dari mereka. Urusan mereka hanyalah tergantung pada Allah , kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka tentang perbuatan-perbuatan yang telah mereka perbuat lalu memberikan balasan orang-orang yang bertaubat diantara mereka dan berbuat baik atas kebaikan mereka dan menghukum orang-orang yang berbuat buruk atas keburukan-keburukan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram159. Sesungguhnya orang-orang yang membuat agama mereka terpecah belah, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang mengambil sebagian agamanya dan mengabaikan sebagian yang lain, dan mereka terpecah belah menjadi kelompok-kelompok yang berselisih paham itu sama sekali bukan golonganmu, wahai Rasul. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas kesesatan mereka. Tugasmu hanyalah memberikan peringatan kepada mereka. Maka urusan mereka diserahkan kepada Allah. Kemudian pada hari Kiamat kelak Allah akan memberitahukan kepada mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia. Lalu Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah159. Allah mengancam orang-orang yang membuat perpecahan dan perselisihan dalam agama, dan memerintahkan nabi untuk berlepas diri dari mereka dan dari amal perbuatan mereka, serta menekankan bahwa Dia yang akan memberi balasan dan siksaan bagi mereka. Kemudian Allah menyampaikan kepada mereka kemaksiatan kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Ibnu 'Asyur berkata ketika terdapat perintah untuk berlepas diri dari mereka, maka ini akan menimbulkan pertanyaan dari seseorang "Apakah Rasulullah harus bertanggung jawab untuk membalas mereka atas amal buruk yang telah mereka lakukan?" Oleh sebab itu ayat ini dilanjutkan dengan firman-Nya at-Tahrir wa at-Tanwir 7/143Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah159. إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya Yakni menjadikan agama mereka terbagi-bagi dengan menerima sebagiannya dan menolak sebagian lainnya. Dan yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi, Nasrani, dan musyrikin; sebagian mereka menyembah berhala dan sebagian lainnya menyembah malaikat, dan termasuk juga dalam ayat ini orang-orang yang membuat bid’ah dan mendatangkan apa yang tidak diperintahkan Allah. شِيَعًا dan mereka menjadi bergolongan Yakni menjadi kelompok-kelompok dan golongan-golongan. Dan ini berlaku bagi setiap kaum yang dulunya bersatu padu dalam urusan agama mereka, kemudian setiap kelompok dari mereka mengikuti pendapat dari pembesar mereka yang menyelisihi dan menjauhi kebenaran. لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ ۚ tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka Yakni kamu tidak bertanggungjawab atas bid’ah dan perpecahan mereka, karena tugasmu hanyalah menyampaikan. إِنَّمَآ أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِSesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah Allah akan membalas mereka dengan apa yang Dia kehendaki. ثُمَّ kemudian Yakni di hari kiamat nanti. يُنَبِّئُهُم Allah akan memberitahukan kepada mereka Yakni mengabarkan kepada mereka. بِمَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ apa yang telah mereka perbuat Yakni perbuatan-perbuatan mereka yang melanggar apa yang disyariatkan Allah dan diwajibkan-Nya atas mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah159 Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan. Mereka mengambil teman sebagian orang dan meninggalkan yang lain, mereka adalah Yahudi dan Nasrani, serta orang-orang musyrik dan orang-orang yang membuat pembaruan dalam hal agama. Mereka menjadi berkelompok-kelompok. Jangan pedulikan mereka, engkau tidak ada tanggung jawab kepada mereka. Sesungguhnya perhitungan dan pembalasan atas perbuatan mereka adalah mutlak dari Allah. kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat di dunia, kemudian Allah memberi balasan atas perbuatan mereka.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka} menjadikan agama mereka terpecah belah, sehingga mereka mendekati sebagian dan meninggalkan sebagian lainnya {dan mereka menjadi dalam golongan-golongan} dalam golongan-golongan yang berbeda {sedikit pun kamu tidak bertanggung jawab terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanya kepada Allah. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H159. Allah mengancam orang-orang yang memecah-belah agamanya sehingga mereka telah terpecah belah di dalamnya, masing-masing orang mengambil nama yang tidak berguna baginya dalam agamanya seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi, atau imannya tidak sempurna dengannya seperti dengan cara mengambil sesuatu dari syariat dan menjadikannya sebagai agamanya dan meninggalkan yang semisal dengannya atau yang lebih utama darinya sebagaimana yang dilakukan oleh pemecah-belah umat dari kalangan ahli bid’ah dan kesesatan yang memecah belah belah umat. Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa agama memerintahkan kepada kesatuan dan persatuan, dan melarang perpecahan dan perselisihan dalam agama dan persoalan-persoalan prinsip maupun cabang. Agama memerintahkan untuk melepaskan diri dari orang-orang yang memecah-belah umatnya. Dia berfirman, “Tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka.” Maksudnya, kamu tidak termasuk mereka dan mereka tidak termasuk kamu, karena mereka menyelisihi dan menentangmu. “Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah.” Mereka kembali kepadaNya dan Dia membalas mereka sesuai dengan amal mereka. “Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 159 Dengan berselisih di dalamnya, di mana masing-masing mengambil nama-nama yang sesungguhnya tidak bermanfaat apa-apa bagi agamanya seperti Yahudi, Nasrani dan Majusi, atau tidak menyempurnakan imannya, seperti mengambil sesuatu dari syari’at dan menjadikan agamanya, namun dia tinggalkan yang lain yang semisalnya atau yang lebih tinggi daripadanya dalam syari’at ini sebagaimana keadaan Ahli bid’ah. Ayat ini menunjukkan bahwa agama memerintahkan bersatu padu dan melarang berpecah belah dalam agama, baik dalam masalah ushul dasar agama maupun furu’ cabang. Yakni golongan yang amat fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya. Dalam sebuah qira’at dibaca “Faaraquu” yakni meninggalkan agama yang mereka diperintahkan untuk menjalankannya, seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk berlepas diri dari orang-orang yang memecah belah agamanya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 159Penjelasan tentang nasib orang kafir pada hari kiamat yang terdapat pada ayat di atas dilanjutkan dengan penjelasan tentang ada kelompokkelompok sesat pada ayat ini. Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya'padahal agama pada awalnya hanya satu, yaitu agama tauhid, sebagaimana sabda nabi , kami, para nabi, bagaikan anakanak satu ayah dari ibu yang berbeda, agama kami satu. 'dan mereka menjadi terpecah dalam golongan-golongan dengan mengikuti hawa nafsunya sendiri-sendiri, sesuai dengan kepentingan masing-masing di mana setiap golongan berbangga dengan golongannya sendiri, sedikit pun bukan tanggung jawabmu, wahai nabi Muhammad, atas mereka. Kamu telah melaksanakan tugas kerasulanmu, sementara mereka memilih jalan kekafiran. Hati mereka telah terkunci untuk menerima kebenaran. Sesungguhnya urusan mereka terserah kepada Allah. Allah yang akan memutuskan nasib mereka, maka janganlah kamu bersedih atas kekafiran mereka. Kemudian dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. Tentang dosa-dosa mereka dan balasan terhadap mereka pada hari kiamat nanti. Berkaitan dengan hari pembalasan, Allah menjelaskan tentang anugerah-Nya yang agung terhadap orang mukmin yang berbuat baik. Barang siapa berbuat kebaikan, walaupun sedikit, akan men-dapat balasan sepuluh kali lipat, bahkan bisa lebih dari itu sampai tujuh ratus kali lipat dari amalnya, karena Allah mahakaya. Hal itu jika amal baik tersebut disertai dengan keikhlasan dan sesuai dengan aturan agama islam. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya sebagai bentuk keadilan Allah. Mereka sedikit pun tidak dirugikan atau dizalimi. Allah tidak akan berbuat zalim sedikit pun terhadap hambahamba-Nya, seperti mengurangi pahala atau menambahkan dosa yang tidak diperbuat. Dialah yang maha pemurah, maha dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah pelbagai penjabaran dari beragam mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 159 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi ummat. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Tersering Dikunjungi Terdapat berbagai topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Fajr, Al-An’am, Al-Baqarah 153, Juz al-Qur’an, Al-Balad, Al-Insyirah 5-6. Juga Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 185, Ar-Ra’d 11, Al-Adiyat, Luqman 14. Al-FajrAl-An’amAl-Baqarah 153Juz al-Qur’anAl-BaladAl-Insyirah 5-6Al-MaidahAli Imran 190-191Al-Baqarah 185Ar-Ra’d 11Al-AdiyatLuqman 14 Pencarian al baqarah 248, ayat surat al kahfi, quran surat al hujurat ayat 13, surah at taubah ayat 129, quran surah annisa Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

surat al an am ayat 103 latin dan artinya